Selasa, 22 November 2011

Prediksi Futurolog Soal Nasib Indonesia ke Depan

TEMPO.COkeren euy Jakarta - Futurolog asing Robert D Kaplan memprediksi perekonomian Indonesia akan tumbuh dan memiliki prospek bagus pada masa depan. Apalagi, Indonesia merupakan negara yang kaya minyak dan sumber daya alam. "Mungkin Indonesia menjadi negara kedua setelah India yang maju sebagai negara yang menstabilkan jumlah pertumbuhan penduduk dan sumber daya alamnya," kata Robert dalam jumpa pers usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Rabu, 27 Juli 2011.

Dalam pertemuan dengan Presiden SBY, selain Robert D Kaplan, hadir juga futurolog lainnya seperti Donald K Emmerson, Thomas Finger, dr George Friedman, James Canton, Roger Beachy, dan Zubaid Ahmad. Ikut mendampingi SBY, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, dan beberapa menteri lainnya.

Para futurolog ini bertemu SBY dalam rangka persiapan penyelenggaraan Konferensi Internasional Futurologi, di Hotel Shangri-La Jakarta, Kamis, 28 Juli 2011. Konferensi dengan dengan tema "How the World will Change in the Next 30 Years: World Experts Talk about Global Trends and Force that will Sweep the 21st Century."

Konferensi ini diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan pemahaman berbagai kalangan pembuat kebijakan dan masyarakat Indonesia terhadap tren-tren strategis di dunia. Konferensi ini diselenggarakan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan Kedutaan Besar RI untuk Amerika Serikat.

Kaplan mengatakan posisi Indonesia juga strategis berada dalam pertemuan garis laut global antara India dan Laut Pasifik. Selain itu, tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan mendorong pembangunan demokrasi yang stabil. Pada akhir 1990, kata Kaplan, banyak ahli memperkirakan ketidakstabilan daerah di Indonesia, namun yang terjadi sebaliknya. "Jadi, kenyataannya adalah sistem politik yang stabil," katanya.

Dalam pertemuan dengan SBY, kata Kaplan, setiap futurolog memiliki kesempatan menyampaikan pandangan selama lima hingga sepuluh menit. Pembicaraan itu menyangkut sejumlah topik tentang ekonomi, teknologi, geopolitik, dan lingkungan. "Kami membahas segala sesuatu, dari geopolitik dan keseimbangan kekuatan, perkembangan teknologi terbaru dan bagaimana yang akan mempengaruhi semua hal."

Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan dialog berlangsung secara terbuka dengan sejumlah masukan-masukan dan proses pembelajaran. Dalam kesempatan itu, salah satu pakar berbicara mengenai pemanfaatan teknologi ke depan dalam hal pangan dan bagaimana perang teknologi.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda